Rabu, 01 Desember 2010

Gua dah muak jadi Karyawan


Hari ini adalah hari pertama gua posting diblog ini. Hal yang mengganjal dan menggangu diri gua selama ini akan gua muntahin disini. Blog gua jadi tempat sampah yang paling nyaman saat ini.
Gua udah ngerasain gak betah kerja diperusahaan tempat gua gawe sekarang tentunya. Ada banyak masalah yang sering menggangu hati nurani gua sebagai manusia. Ketimpangan dan ketidak adilan yang selama ini gua lihat dan gua rasakan. Ketimpangan dan ketidak adilan yang juga dialami oleh hampir semua teman ditempat gua bekerja. Mungkin rata-rata semua orang yang statusnya sebagai karyawan pasti ngerasain hal yang sama.
Mungkin bisa dibilang kalo gua termasuk orang yang beruntung dapet kerjaan yang gua jalanin sekarang. Gimana enggak?, status gua ssudah jelas sebagai karyawan tetap, ada jaminan kesehatan, ada bonus setiap tahun, ada kenaikan gaji setiap tahu, ada acara gathering atau kumpul setiap tahun, THR juga dapet. Wah, hebat khan?..
Ya, jika melihat dari sisi ini semua mungkin gua harus bersyukur. Makanya gua bertahan meski gua sendiri sudah muak dengan orang-orang dalam management perusahaan gua ini. Ada hal yang sebenarnya mungkin sepele namun bagi gua itu adalah masalah besar. Seperti masalah Gaji, dimana Gaji setiap karyawan itu berbeda, tidak ada ketetapan khusus untuk standarisasi gaji karyawan. Jadi hasilnya, gaji karyawan baru dan karywan lama ini gak jauh beda. Okelah, kenaikan gaji itu  tergantung dari penilaian kerja dari setiap karyawan. Sehingga gaji bisa berbeda-beda. Namun tetap aja bagi gua, seharusnya ada tunjangan lain yang membedakan karyawan baru dan karyawan lama. Jadi meskipun gaji bisa sama, namun tunjangan bisa menunjukan perbedaan. Jujur, gua memang lumayan senior di perusahaan ini, meski ga senior-senior amat.
Jaminan kesehatan. Untuk jaminan kesehatan ini diserahkan kepada pihak asuransi seperti saat ini adalah Manulife. Ampun Tuhan, tobat dech gua sama Manulife. Katrok abis!..gimana enggak, claim untuk berobat dibatasi oleh mereka dalam jangka waktu 30 hari sejak claim dibuat. Diatas itu di anggap hangus. Okelah itu mungkin persyaratan mereka, tapi yang bikin gua sewot adalah, seharusnya mereka juga harus mengembalikan atau mencairkan claim pengobatan kita dalam waktu 30 hari. Tapi apa yang terjadi?... mereka sering mulur tanpa ada SANGSI!..setan alas!. ga balance jadinya. Dan belum lagi kalo ada syarat yang kurang dari claim kita. pasti langsung ditolak, tai kucing!..
Seharusnya ada perjanjian yang jelas antara pihak perusahaan dengan pihak asuransi ini. Ya namanya juga perusahaan asuransi, sebisa mungkin gak keluar uang tapi dapet uang. harus ada juga sangsi untuk mereka, tapi pihak management terlalu goblok dan malas untuk berbuat lebih untuk kepentingan karyawannya.
Dan ada juga jaminan pengobatan yang langsung discover oleh perusahaan tanpa melalui Perusahaan asuransi. Seperti biaya persalinan dan pengobatan mata serta kacamatanya. Okelah hebat disini. Tapi yang bikin sewot adalah, jika ada kelebihan dari batas biaya yang dijamin perusahaan. Maka karyawan akan dipotong gaji. Ya, bagus juga sich. Tapi masalahnya, potong gajinya ga boleh lebih dari setahun. Itu baru berlaku tahun ini, ngedadak berubah. Padahal sebelumnya bisa lebih dari setahun. Wah, kalo seandainya kelebihan biaya itu sekitar 8 juta aja, dipotong 12 bulan. Hampir 700 ribu perbulan ada pemotongan gaji. Apek khan?. Lha wong setiap bulan aja ketika terima gaji tanpa potongan, gua pas-pasan apalagi dipotong segede itu. Wah, bisa puasa setipa bulan gua?. Maksud gua, kasih dech keringanan dan gak usah dibatasi sampe segitunya, khan kemampuan financial setiap karyawan khan beda. Ya, maksimal dibatasi 3 tahun. Toh, kalo seandainya karyawan kabur. Bisa ditahan dulu gajinya. Atau buat perjanjian dahulu. Perjanjian untuk melunasi semua hutang yang ada ketika sudah tidak lagi jadi karyawan.
Kenaikan Gaji, kenaikan gaji setiap tahun memang gua anggap sudah sesuai dengan apa yang gua mau dahulu. Tapi masalahnya sistem penilaian yang ada itu belum sempurna gua anggap, belum bisa dijadikan satu patokan yang bagus untuk menilai kinerja dari setiap karyawan. Masih banyak cela yang bisa dimanipulasi oleh karyawan. Tapi yang bikin sewot adalah, mereka ga perduli dengan complain  dari karyawannya. Jadi meski masih gak bagus, tetap aja sistem penilaian itu dipakai sebagai patokan penilaian kinerja karyawan. Bodohnya mereka….

Bonus, ya bonusnya juga tergantung dari sistem penilaian yang belum bener itu. Ya, jelaslah gua tetap gak terima. Kenapa mereka gak mau mencoba melihat dan mendengar apa yang dikeluhkan oleh kita sebagai karyawan. Sistem penilaian yang sudah Valid, tapi sistem dari perusahaan itu sendiri msih kacau balau. Gak mendukung  karyawan untuk menjalankan sistem penilaian itu.. goblok khan?.
Tunjangan Hari Raya (THR), THR meski di lihat sebagai satu hal yang sudah cukup. Tapi bagi gua belum cukup. Bukan karena gua serakah, tapi gua realistis aja. Jika THR diberikan setiap tahun itu sama, yaitu 1x gaji. Sedangkan jumlah keluarga dari setiap karyawan berbeda. Sudah barang tentu hasilnya juga beda. Semisal, kalo karyawan A memiliki keluarga terdiri dari 1 istri dan 3 anak. Menerima THR 1x gaji sebesar 2 juta. Maka 2 juta tentu dibagi 5 orang. Hasilnya satu kepala menerima jatah sebesar 400Rb. Apa cukup buat biaya Lebaran?... lalu karyawan B, yang memiliki keluarga hanya 1 orang istri tanpa anak. Tentu biaya lebaran yang diterima mereka lebih cukup dari pada keluarga si A. apalagi jikalau karyawan itu bujangan. Wah, lebih dari cukup.
Jadi pengennya gua tuch, THR yang diterima setiap karyawan yang 1xGaji itu ditambah dengan tunjangan per kepala keluarga. Jadi semisal perkepala itu ada tambahan tunjangan sebesar 100rb. Jadi THR yang diterima karyawan itu 1x gaji + tunjangan perkepala dalam keluarga. Semisal karywan si A dengan jumlah 5 orang dalam keluarganya maka yang diterima setiap tahun dari THR itu adalah 1x 2juta)+(5 orang+100Rb)= 2juta + 500Rb= 2,5juta. Untuk karyawan B (1x 2juta)+(2X100)=2juta + 200Rb= 2,2juta. Nah, khan kalo begini jadi lebih afdol dan manusiawi. Dimana-mana setiap tahun harga barang itu bukannya turun, tapi sudah tentu makin naik. Sedangkan kenaikan gaji setiap tahun selalu tergantung dari penilaian yang belum bener. Ya, jelas hasilnya juga buat karyawan berarti setiap tahun bisa nak gaji dan bisa juga enggak. Kalo sistemnya seperti yang gua jabarin, khan lebih manusiawi.
Ini hanya sebagian dari alasan ketidak sukaan gua dengan pihak management gua. Kami adalah perusahaan asing (PMA) tapi pelitnya ga ketulungan. Semuanya harus dalam perhitungan jikalau untuk memberi lebih kepada karyawan. Sedangkan seperti belum lama gua denger, ternyata untuk orang-orang management Bonus mereka setiap tahun itu minimal 2x gaji pokok. Dan sudah pasti mereka terima. Kurang ajar ga tuch?!
Mereka yang berada dalam management adalah orang-orang yang sudah memiliki pendapatan berpuluh-puluh kali dari karyawan biasa. Kok  masih aja rakus yach?!. Gak ada sedikitpun dalam diri mereka terganggu hati nuraninya. Seandainya ada yang mencoba melakukan sesuatu pasti gak lama kemudian keluar dariperusahaan.
Karyawan seperti gua ini yang berada diluar management setiap saat dituntut untuk bisa memenuhi keinginan dan espektasi perusahaan. Kerja ga pandang bulu dan sudah harus dijalankan tanpa ada penolakan. Sedangkan keadaan perusahaan dan managemen msih semrawut jauh dari BISA mendukung operional karyawan. Agar bisa memenuhi nilai ekspektasi perusahaan. Gila smua!..
Belum lagi mereka disana, sebagai orang yang pandai tentunya. Kadang dalam bersikap dan berbuat tidak mencerminkan sikap mereka sebagai seorang atasan. Wah, kacau dech, orang goblok kok jadi bos?!!..kebangetan dech. Cari muka semua. Terlalu takut untuk bertindak sesuatu yang dianggap kurang adil, terlalu mementingkan kepentingan sendiri. Tanpa perduli orang-orang dibawahnya yang harus banting tulang, peras keringat dan bersusah payah demi mendapatkan uang lebih. Sedangkan apapun yang dilakukan karyawan secara gak langsung menjadi nilai plus buat mereka. Sempak dongan!...

Jujur aja, gua sering berhayal ketika amarah gua sudah memuncakm, ketika gua udah gak tahan lagi menerima semua perlakuan yang ada. Gua seringberhayal bawa stick BaseBall dan kemudian mendatangi kantor untuk kemudian secara membabi buta menghajar mereka semua sampe cacat. Dalam pikiran gua, kalo gak gua yang mati, ya mereka yang mati, kalo gak juga mati sama-sama!!... gua juga sering menghayalkan diri gua membakar kantor gua beserta semua orang managemen yang ada didalamnya..hehehe, mereka mati and gua paling dipenjara.
Yang pasti gua pengen mereka dapat balasan segera!!..ga sabar gua nunggu Tuhan bertindak. Mungkin jika gua suatu saat dipecat, wahh..bisa-bisa bener-benaran terjadi tuch hayalan gua. Nothing to lose dech buat gua dech…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar disini.
apa saja.demi kebersamaan